Try to find something new…

Ehm…ini aku up-load tulisanku yang dahulu… 🙂

Kost Ananda…

Solo, 23.59 WIB

In memorial…..

Pagi ini aku berangkat dengan dipenuhi do’a agar hariku ini…at least just for today…aku bisa tersenyum…

Ternyata semua tidaklah sia-sia. Aku menemukan hariku, hari ini, Kamis 31 Juli 2008. Aku sibukkan hari ini, karena aku memang tidak ingin menunda semua pekerjaanku, meski sesampainya di kantor, pekerjaanku ternyata semakin banyak, melebihi yang aku perkirakan saat berangkat kerja. Whew, padahal aku baru sakit dan ga masuk 2 hari kemarin…

Sudah menjadi kebiasaanku, setiap hal yang akan aku lakukan dalam suatu hari, selalu aku planning dalam otakku. So, hampir setiap aku keluar dari kamar kost-ku, aku selalu tau apa yang akan aku lakukan pada hari itu. Sayangnya, hari ini, pekerjaanku tidak bisa kuselesaikan dalam sehari, dan harus kulanjutkan besok pagi-pagi. Tapi, setidaknya aku senang, hariku kulalui dengan indah, lebih tepatnya nyantai tanpa beban meski kerjaanku belum selesai. Yah, setahuku memang pekerjaan ga akan pernah ada habisnya, iya kan ? Kecuali kalau kita memang tidak mau melakukan sesuatu…

Fiuh, aku senang, aku lalui hari ini dengan kesibukkanku di kantor, karena dengan begitu otakku tidak berlarian kemana-mana. Mungkin bisa dibilang, aku memiliki suatu penyakit, yang aku sendiri ga akan pernah tau kapan sembuhnya. Ya, otakku yang ga pernah mau berhenti berfikir itulah penyakitku. Sulit bagiku untuk sejenak menikmati hidup, tersenyum pada sesuatu yang mungkin menurut orang lain itu tidak lucu, tapi bagiku begitu konyol. Aku memang telah kehilangan sesuatu yang aku punyai dahulu,…

Banyak hal yang terjadi dalam hidupku sejak 2 tahun ini, lebih tepatnya 2 bulan kemarin. Ehm…benar benar masa yang sulit untukku. Bahkan sedikit rasa pasrah pun, tidak juga aku lakukan…sungguh aku menyesalinya. Tapi sudahlah, setidaknya 2 bulan lalu, aku sudah benar-benar diingatkan bahwa aku hidup tidak hanya untuk diriku seorang…

Pagi ini…aku terima sms dari seorang teman lama. Teman yang dekat denganku dulu, tapi malangnya, aku mengacaukan pertemanan ini. Mungkin otakku saat itu yang tidak bisa mendukung, aku yang masih kecil dan hanya tau, aku tidak suka di perlakukan seperti itu…Kesedihan lah yang pertama terlintas di kepalaku saat aku melihat sms tersebut. Kesedihan yang semakin membangkitkan kenangan seorang kakak yang sangat aku sayangi. Dia kakak tingkatku kuliah, seorang perempuan hebat di mataku, dan takkan pernah bisa aku lupakan karena dia lah, aku sekarang bisa berfikir jauh ke depan. Karena dia lah, kini aku mempunyai mimpi-mimpiku. Tapi dia pergi terlalu cepat, meninggalkan aku yang sungguh sangat manja padanya, hingga aku butuh satu tahun untuk benar-benar bisa mengikhlaskan dia.

Kini dia telah menjadi bintang, tidak hanya untukku, tapi bagi semuanya, seperti yang selalu dia impikan. Kau tau, kata terakhir darinya yang sangat aku ingat, « Aku sekarang tidak pernah melihat bintang-bintang di langit Nink, karena kini aku telah menjadi bintang-bintang itu… ». Saat itu, aku hanya bisa marah padanya, karena dia tidak pernah akan mau menemaniku melihat bintang di malam hari, di atap genteng kost seperti kebiasaanku dengannya selama kami kuliah. Aku tak pernah tau, kalau itu semua adalah pertanda darinya…aku tak pernah tau sampai aku dikabari kalau dia benar-benar telah pergi meninggalkanku.

Meski kenangan bersama kakakku tercinta terlintas lagi pagi ini, tapi aku bisa tersenyum, karena aku bersyukur bisa bersamanya dan menjadi aku yang sekarang. Dan meskipun aku mengalami masa yang berat 2 bulan terakhir ini, tapi aku senang karena aku merasa yakin, di tempat baruku sekarang, aku sedikit demi sedikit mulai mengembalikan hidupku teratur lagi seperti dulu. Aku hanya berharap, selain hidupku yang teratur kembali, aku pun bisa menikmatinya dan menjadi aku yang seperti dahulu.

Satu bahagiaku telah kurasakan sore ini….aku sungguh sangat senang ketika seorang temanku, memberikan aku sebuah barang, sebuah tali HP bergaris hitam putih. Sebuah tali memang bukan barang kesukaanku, tapi ketika pertama kali melihat di leher temanku itu, aku sangat menyukainya. Dan sungguh bukan barang yang mahal karena mungkin hanya seharga Rp. 5.000, tapi ketulusan temanku ketika memberikannya untukku sebagai sesuatu yang bisa aku kenang darinya, adalah sebuah barang yang sangat mahal untukku.

Buat Dyan , teman sekaligus adikku yang chubby,… terima kasih banyak ya, krn telah memberikan tulus ikhlas tali HP-mu untukku…Meski kita baru kenal kemarin sore, tapi aku berharap, perkenalan ini akan menjadi suatu awal dari sesuatu yang luar biasa kelak dalam hidup dan perjalanan pertemanan kita. Let’s us see, what will be happend in the future…Siapa sangka nanti kita bisa kuliah bareng di Perancis,heheheee….Amien.

Terima kasih telah membuatku tersenyum hari ini teman….. D

-onink-

Dan kau tau teman, apa comment dy3an untukku, ini dia :

<< mbaaaa oninkkkkk yang gak chubbyyyyyyyy…
makasih juga semuanya, tali HP’nya dirawat yang baik ya…

heeheee…

Lets us see, what will be in future..
Mungkin kamu sekolah di Perancis dan akhirnya aku bisa ke Jepang, nanti kita ketemu pas liburan di Pantai jatimalang waaakaaakaaa…>>

Comment by Dian — August 7, 2008 @ 1:41 am

Â