Ayahku dan kopi hitamnya…
Sore itu , menjelang senja tiba..aku dan ayahku masih berdebat hebat. Bukan debat sebenarnya, karena ayah hanya sekedar menimpali dan meluruskan jikalau aku terlalu berlebih atau menyentilku ketika aku sudah tidak berargumen secara logis. Padahal aku tau persis, ayahku bukanlah seorang laki-laki yang banyak memakai logikanya, tapi aku tau persis kalau ayahku adalah orang yang sangat lembut hatinya. Jadi, tak pernah lah suatu hal, hanya beliau berikan opini secara logika saja, melainkan lebih banyak dengan hati. Namun demikian, aku sangat menyukai perbincanganku dengan ayahku setiap sore itu…perbincangan yang mengajarkanku bahwa laki-laki ternyata tak selalu keras, tapi ada juga yang sangat lembut, sangat meneduhkan, dan akan selalu meyayangi serta sangat kita sayangi sampai kapanpun….
Itulah potongan mozaik ayahku, yang sangat aku hormati…