I love you all more than you ever know…(PS: Mba’Ache & Mba’ Doewie)

4 November 2008

Pagi itu, aku terbangun cukup siang, jam 06:30wib. Waktu yang sangat siang malahan kalau aku sedang berada di rumah, dan ibuku pasti akan berteriak-teriak karena hal itu. Cepat-cepat aku ambil untuk wudlu, karena aku belum sholat shubuh, meski ga tau diterima atau ga sholatku itu atau malah dihitung sebagai sholat dhuha,heheee…

Setelah sholat, aku bikin secangkir kopi sambil menunggu ibuku siap berangkat ke sekolah, kebiasaan kalau aku dirumah, pastilah minta diantar…

Tapi aku lalu teringat, kalau aku belum memberi kabar seorang kakak yang aku sangat dekat, tetapi sangatlah jauh dia di Perancis sana. Kemarin, saat aku berpamitan dengan teman-teman di puskom pun, mas wawan dah menyampaikan ke aku, kalau mb’dwi menanyakan diriku. But, karena kesibukanku menyiapakan keberangkatanku, aku putuskan, nanti sajalah klo dirumah, aku akan menghubunginya,..

Aku lalu ambil hp-ku, dan aku sms lah dia, aku kabarkan padanya kalau aku besok dah terbang ke Banjarmasin, dan aku meminta do’anya agar ga kelamaan disini, tapi tahun depan, aku sudah bisa menyusulnya ke Perancis…

Tak lama kemudian, hp ku malah berbunyi, someone called me but with private number…

Aku sampaikan salam, tapi tak terdengar juga balasan suara, hingga aku mendengar hanya isakan tangis…tak lama orang itu menyebut namaku “onink” dengan suara khasnya, yang sudah sangat aku kenal sejak 2 th lalu…Yup, itu suara mba doewie…dan ketika aku balas dengan nada tak kalah berat juga, “Heeeeiiiyyyy…”, dia malah menangis semakin keras dan sesunggukan…”Kayaknya ga ada lagi kata-kata yang bisa terucap nink…”, hanya itu yang aku dengar darinya…

Aku pun hanya bisa bilang “ Jangan menangis mba’, kalau kamu menangis, aku pun pasti akan ikut menangis…”

Lama dia menangisiku, dan hanya bisa aku dengarkan lewat hp-ku tanpa aku bisa mengusap air matanya…Aah, sungguh aku menyayanginya tapi sedih juga, dia sampai menangis seperti itu karenaku…

Mungkin dia merasakan seperti yang aku rasakan dulu, ketika dia juga harus pergi ke Perancis…

Memang benar kata mba’ ache, paling males kalau ngomong soal perpisahan, hehee…

Tapi terkadang aku berfikir, tanpa kita ada perpisahan seperti ini, sepertinya kita takkan pernah bisa merasakan kasih sayang yang luar biasa seperti ini…iya kan mba’ ache, mba’ doewie?

Aaah, sekarang malah aku yang ga tau lagi bagaimana harus mengucapkan pada kalian, kalau aku sungguh menyayangi kalian…dan ga ada yang orang kedua ataupun ketiga, bagiku kalian berdua sama, 2 orang manusia yang sangat aku sanyangi dan ga akan pernah tergantikan….

Tak perlulah aku ucapkan dengan kata-kata lagi, karena tanpa aku katakan pun, sudah banyak sekali orang yang iri dengan pertemanan kita bertiga ini, persaudaraan yang terjalin dengan sangat indah ini…pertalian yang sangat indah yang terjalin dari 2 generasi yang sungguh jauh berbeda…Fiuh, takkan pernah terlupakan kejahilan kalian…kenakalan kalian yang selalu ingin menggodaku biar aku mutung. Tak pernah lepas dari ingatanku ketika mba’ doewie selalu gatal untuk menakali aku jika satu hari saja aku tidak memperlihatkan kemutunganku, kamu selalu bilang ”kangen” dengan kemutunganku, iya kan mba ? Sepertinya itu sudah jadi kenikmatan tersendiri bagi kalian untuk terus membuat aku mutungan ya…dan kalian selalu bersekutu untuk itu…

Mba Ache…Mba Doewie…sepertinya sekarang aku yang kehabisan kata-kata untuk kalian…

Aku pergi hanya untuk mengejar mimpiku, janganlah bersedih karena itu ya, tapi berbanggalah padaku, karena itu akan jadi kekuatanku selalu…

Aku yakin, perpisahan sementara ini, hanyalah awal dari semua hal luar biasa yang akan terjadi pada kita di akan datang…

Kalian berdua tenanglah di situ, adikmu ini akan baik-baik saja disini…

Kita pasti akan berkumpul lagi nanti…

Love you all, more than you ever know…

Adik kecilmu selalu,

-Onink-